Sepenggal Cerita, Dugaan Pembiaran Penanganan Pasien di RSUP RAT Kepri

0
1463
Kondisi Pasien Serunting Sakti Mukti Djais (25 Tahun) Saat di Ruang Perawatan Melati Lantai 6, Rumah Sakit Umum Provinsi Raja Ahmad Tabib Kepri

Kepri (cindai.id) _ Telah terjadi dugaan pembiaran pasien dengan tidak ditangani dengan maksimal serta terkesan diabaikan oleh pihak Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Tabib (RAT) Kepulauan Riau. Kejadian ini disampaikan langsung oleh Metereng Sakti, orang tua dari pasien, Serunting Sakti Mukti Djais (25 Tahun) kepada awak media ini, Senin (19/06/23).

“Pada tanggal 8 Juni 2023, Kamis malam Jumat. Anak saya dibawa ke IGD RSUP karena mengalami pembengkakan pada Gusi yang sudah menjalar ke leher. Sudah 3 hari mengalami kesulitan menelan makan dan minum. Alhamdulillah anak saya langsung di berikan pertolongan dengan pemasangan selang di hidung untuk memasukkan makanan, karena tidak bisa makan dan minum dari mulut,” ungkap Eeng (sapaan akrab).

Selanjutnya Eeng menjelaskan, pada Jumat pagi anaknya dipindahkan ke kamar Observasi ruang Melati lantai 6 RSUD RAT.

“Awalnya saya berfikir ini semua luar biasa sampai dibentuknya tim penanganan untuk anak saya yang saya tahu ketua timnya dokter Spesialis Syaraf dan anggotanya dokter Spesialis bedah mulut dan dokter Spesialis THT,” ungkapnya.

Yang mengherankan menurut Eeng, pada 14 Juni 2023, ketua tim dokter Spesialis syaraf menyatakan anaknya boleh pulang dan dilanjutkan rawat jalan. Dokter memberikan penjelasan bahwa penyakit yang di derita anaknya tidak ada hubungannya dengan syaraf, akan tapi lebih kepada dokter Spesialis beda mulut dan Spesialis THT. “Saya bingung dan dokter tersebut sepertinya tahu melihat ekspresi wajah saya yang penuh kebingungan. Akhirnya dokter menyampaikan jika tidak terjadi kesepakatan didalam tim, dokter bedah mulut maunya ambil Tindakan operasi tapi menurut dokter THT tidak perlu, maka saya semakin bingung, dan saya bertanya pada dokter tersebut jadi kami harus bagaimana ? terlihat wajah cemas dokter spesialis Syaraf tersebut memberikan saran agar saya meminta rujukan ulang ke dokter gigi di klinik tempat anak saya berobat pertama dan di sarankan hari Senin tanggal 19 kembali dan langsung ke Poli untuk ketemu dokter spesialis Bedah Mulut serta dokter spesialis THT yang praktek di Tanjungpinang,” terang Eeng masih dengan raut kebingungan.

Lebih lanjut Eeng menceritakan kejadian demi kejadian yang dia alami kepada awak media ini. Dengan rasa bingung anaknya dibawa pulang, dengan kondisi selang masih terpasang di hidung karena belum bisa makan minum melalui mulut.

Pada hari Kamis 15 Juni 2023 pagi, Eeng membawa anaknya ke Praktek dokter spesialis THT. Dokter menyatakan seharusnya langsung diambil Tindakan dan kami diberi resep yang semua berupa suntikan dan di minta besok pagi Kembali Kontrol.

Keesokan harinya, Eeng kembali ke tempat Praktek Dokter spesialis THT tersebut, dengan cemas dokter THT tersebut menyatakan harus segera di ambil tindakan, beliau menyarankan untuk Kembali ke RSUD RAT. Namun Eeng menolaknya, takut sampai di sana masih harus diskusi dan sebagainya. Akhirnya dokter itu membantu menghubungi Dokter THT yang ada di RSUD Kota Tanjungpinang, dibekali surat pengantar Eeng membawa putranya ke RSUD Kota Tanjungpinang dan langsung ke IGD.

“Tidak pake lama kami bertemu dengan dokter THT tersebut, setelah di periksa sebentar langsung dokter tersebut memerintahkan masuk kamar Operasi. Operasi itu berjalan kurang lebih hanya 30 Menit,” tambahnya.

Kondisi Pasien Serunting Sakti Mukti Djais (25 Tahun) Saat Penanganan dan Pasca Penanganan di RSUD Kota Tanjungpinang

Masih penjelasan Eeng, pasca Operasi tidak harus menunggu sampai besok, anaknya sudah dapat minum dari mulut dan tanggal 17 Juni 2023 anaknya sudah makan makanan lunak melalui mulut.

“Kejadian yang dialami anak saya di RSUD RAT membuat saya ingin tahu siapa Ibu Dokter spesialis THT tersebut, ternyata dia istri dari Direktur RSUD RAT, sehingga saya menduga dokter yang ditunjuk sebagai ketua tim penanganan anak saya tidak bisa mengambil keputusan dan melakukan Intervensi terhadap dia,” tutup Eeng kesal.

Melalui pesan singkat whatsapp, awak media ini mencoba mengkonfirmasi salah satu Dokter yang menangani pasien Serunting Sakti Mukti Djais.

“Terkait pasien ini saya rasa sudah dibahas oleh Wadir Yanmed, Dr. Eka ya pak. Semuanya dokter yang merawat sudah dikonfirmasi. Ada baiknya sebagai pimpinan langsung bapak bisa konfirmasi ke Dr. Eka ya pak. Karena ntar saya gak juga enak mengeluarkan satu statement sepihak. Karena yang merawat ada 3 dokter,” jawab Dokter yang enggan namanya dikutip oleh awak media ini.

Melalui Dokter tersebut, awak media ini mendapatkan nomer kontak Wadir Yanmedik, Dr. Eka. Namun sampai berita ini ditayangkan, Dr. Eka belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi.

Penulis: Redaksi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here